Kuku Tertusuk Kayu

Hari ini papa pulang sekitar jam 4 sore, rapat yang diselenggarakan di dinas kesehatan kebetulan lama banget. Sesampainya di rumah, papa denger Mba Mia menangis, dan ngga berapa lama kemudian Mbah No pun cerita bahwa kejadiannya adalah mba Mia mau bikin Teh dan ngambil bungkus tehnya dengan menyusur sisi meja makan yang rapat dengan jendela. Ternyata ada kayu yang menyembul di kusen jendela tersebut dan menusuk cukup dalam di bawah kuku jari tengah tangan sebelah kanan. Papa juga mengernyit merasakan bagaimana rasanya.

Menurut mbah No, kejadiannya sekitar pukul 14.00 dan melihat lukanya yang dalam, tidak ada celah dan kayunya kotor, papa langsung berpikir perlu dilakukan pengguntingan kukunya diatas kayu yang masuk tersebut dan mengeluarkan kayunya serta diperlukan injeksi ATS. Wah pengalaman yang akan traumatis pasti untuk mba Mia.

Menunggu Mas Can yang masih les mengaji dan membangunkan de Nisa yang sudah tertidur dari tadi baru kami berangkat ke Probolinggo menemui mama yang memang baru pulang Dinas Luar dari Kota Surabaya. Kami bertemu di Mesjid Jami’ Kota Probolinggo dan langsung menuju ke Praktek Dr. Ali Yusni, SpB di Apotek Paramitha.

Beliau baru datang sekitar jam 19.00 dan melihat kami langsung dikasih masuk duluan. Padahal pas daftar dapat nomer 7. Maklumlah sesama kolega, memang ada kode etik sendiri. Periksa punya periksa .. kesimpulan yang saya ambil ngga jauh beda. Cuma kalo saya melihatnya prognosis jelek untuk jari tengah Mira, Dr. Yusni malah bilang ngga akan berubah. Mungkin itu sebabnya dilarang melakukan pembedahan kepada keluarga sendiri.

Mba Mia sempat sulit sekali diminta untuk duduk di meja operasi. Sampai akhirnya baru bisa setelah berlindung ke badan papa. Dan dibujuk mama dari sisi satunya. Meanwhile, mas Can dan de Nisa berada di ruang tunggu sambil nonton tv.

Acara pembedahan cepat selesai, setelah itu kami mendapatkan resep dan pengantar untuk penyuntikan ATS di UGD RS Moh Saleh. Setelah bolak-balik ke apotek luar karena ASKES juga menjamin pengobatan dengan menggunakan Tetagam, maka akhirnya Mirapun mendapat suntikan di bokong dan nangis lagi. Acara berakhir dan kami pulang ke rumah sambil beli makan di drive throughnya KFC. What a day!

dragus.cn, other pieces of mine, turning into one